Kini, piano pertama tersebut dipajang di
Metropolitan Museum of Art di New York. Seperti pada banyak penemuan
yang lainnya, piano ditemukan berdasarkan penemuan teknologi.
Awalnya, piano dikembangkan dari alat musik kecapi. Perbedaannya, kecapi dimainkan dengan dipetik. Sedangkan piano ditekan tuts-tutsnya.
Secara umum, piano termasuk ke dalam
kelompok musik instrumental. Piano memproduksi suara dari getaran papan
suara yang volumenya dapat diperkuat (dapat diatur besar kecilnya).
Secara luas, piano di dalam musik dapat
menjadi performa pada nyanyian tunggal dan sebagai pengantar nyanyian
solo. Dalam artian, piano dapat hidup dan mengiringi penyanyi tanpa
bantuan atau iringan alat musik lain. Suara yang dihasilkan piano sudah
dapat mewakili alat musik lainnya.
Meskipun demikian, piano akan lebih
berarti lagi didengar dengan bantuan alat musik lain. Yang perlu
ditekankan di sini, piano dapat mengalun indah tanpa bantuan alat musik
lain. Tidak sama halnya dengan alat musik lain, yang kurang enak
didengar tanpa dilengkapi piano. Banyak musik-musik instrumen yang
bersinar karena andil dari piano.
Perkembangan Piano
Pada akhir periode 1790 sampai 1860, piano era Mozart mengalami
perubahan yang hebat, dimana instrumen modern semakin terlihat memimpin.
Pada revolusinya, piano banyak mendapat dukungan dari komposer dan
pianis-pianis terkenal yang mengiringi perkembangannya. Sehingga piano
dalam musik semakin memiliki power yang tinggi. Teknologi dalam
pembuatan piano pun semakin menggunakan alat-alat berteknologi tinggi.Dalam beberapa waktu, gaya suara piano meningkat. Dari 5 oktav menjadi 7 1/3 (atau bahkan lebih) oktav, ini menandakan piano semakin modern. Kemajuan teknologi ini banyak bersumber dari perusahaan di Inggris, Broadwood. Selama bertahun-tahun, instrumen buatan Broadwood mengalami perkembangan menjadi lebih banyak jenisnya, lebih baik suaranya, juga dikemas secara baik dan rapi.
Perusahaan Broadwood mengirim piano
mereka kepada Hadyn dan Bethoven. Cakupan kemampuan piano yang mereka
kirim itu lebih dari lima oktaf. pada tahun 1790an, tahun 1810 menyusul
menjadi enam oktav, sampai pada tahun 1820 akhirnya menjadi tujuh oktav.
Sampai-sampai banyak perusahaan pembuat piano mengikuti trend ini.
Bercerita tentang piano sama halnya
seperti menceritakan seorang superstar. Seperti layaknya seorang
superstar, piano yang terkenal itu juga banyak dikagumi berbagai
kalangan. Piano bisa masuk dalam industri musik dan perfilman, yang
dengan mudahnya dilihat dan didengar siapa saja.
Sejak tahun 1830-an, konser piano selalu
diidolakan banyak penggemar musik. Setiap para pianis terkenal
menggelar konsernya, kerap kali dipadati oleh penggemar musik. Mereka
selalu berbondong-bondong mengantri tiket konser piano, karena
bagaimanapun juga, piano bisa masuk ke hampir seluruh aliran musik.
Contoh pada ke-27 konser piano yang digelar Mozart. Konser ini benar-benar merupakan konser musik instrumental yang tanpa bantuan iringan penyanyi ternyata tetap dapat lebih dinikmati. Inilah kehebatan yang dimiliki alat musik piano.
Permainan pada konser piano bisa
terlaksana dengan baik secara solo (sendirian), duo (berdua), trio
(bertiga), maupun kuartet (berempat). Hal ini telah dibuktikan sejak
lama oleh para pianis terkenal seperti Mozart, Hadyn, Beethoven,
Schubert, Schumann, Mendelssohn dan Brahms.
Salah satu peran piano dalam industri
perfilman adalah sebagai alat musik yang mengiringi jalannya film
tersebut. Dapatkah Anda membayangkan jika film yang Anda tonton tidak
didukung oleh latar belakang musik? Piano sangat lekat dengan alur-alur
cerita dalam sebuah film.
Jika pada film bercerita kesedihan,
piano bisa memerankan nada kesedihan. Sehingga Anda akan terlarut dalam
suasana yang sebenarnya sangat dipengaruhi oleh suara daripada piano.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar